Gesmes.com - Arsenik merupakan suatu unsur kimia metaloid (semilogam) golongan VA, berwujud bubuk putih, tanpa warna dan bau. Karena itulah arsenik sangat dikenal dalam urusan racun meracun makanan.
Nama arsenik berasal dari Persia Zarniq dan bahasa Yunani arsenikon yang berarti kuning. Arsenik dalam kehidupan sehari hari (di luar racun meracun) digunakan sebagai bahan pestisida untuk buah buahan. Galium arsenid dapat dipakai sebagai bahan semi konduktor rangkaian listrik. Zaman dahulu arsenik pernah digunakan sebagai obat sifilis, yaitu Salvarsan.
Sampai sekarang Arsenik masih menjadi salah satu alternatif pengobatan tripanosomiasis afrika (dalam bentuk melarsoprol). Arsenik juga dipakai dalam industri pewarna dan cat. Riset yang dilakukan oleh Consumer Reports merilis temuan terbaru mengenai tingkat arsenik dalam berbagai jenis beras dan biji bijian lainnya. Riset ini juga menunjukkan bahwa kandungan arsenik dalam beras merah lebih besar dibanding beras putih.
Nama arsenik berasal dari Persia Zarniq dan bahasa Yunani arsenikon yang berarti kuning. Arsenik dalam kehidupan sehari hari (di luar racun meracun) digunakan sebagai bahan pestisida untuk buah buahan. Galium arsenid dapat dipakai sebagai bahan semi konduktor rangkaian listrik. Zaman dahulu arsenik pernah digunakan sebagai obat sifilis, yaitu Salvarsan.
Sampai sekarang Arsenik masih menjadi salah satu alternatif pengobatan tripanosomiasis afrika (dalam bentuk melarsoprol). Arsenik juga dipakai dalam industri pewarna dan cat. Riset yang dilakukan oleh Consumer Reports merilis temuan terbaru mengenai tingkat arsenik dalam berbagai jenis beras dan biji bijian lainnya. Riset ini juga menunjukkan bahwa kandungan arsenik dalam beras merah lebih besar dibanding beras putih.
Fox News melansir, arsenik terakumulasi pada lapisan luar biji bijian. Ditemukan bahwa kandungan arsenik pada beras merah lebih tinggi sekitar 80% dari beras putih. Dengan mencuci beras sampai bersih dapat menghilangkan sekitar 30% arsenik, tetapi juga dapat menghilangkan beberapa nutrisi yang berguna.
Temuan lain dari riset ini adalah bahwa kondisi geografis juga mempengaruhi tingkat arsenik. Riset ini mengkombinasikan data dari Consumer Reports Food Savety dan Sustainability Center yang meneliti sebanyak 128 sampel.
Riset ini juga menyarankan agar balita tidak boleh mengkonsumsi air tajin (air beras) untuk menggantikan konsumsi susu. Sementara itu, belum ada penetapan batasan aman konsumsi arsenik dalam beras. (inilah.com)

0 Response to "Hati-Hati! Kenali Kandungan Arsenik Pada Beras Yang Dikonsumsi!"
Post a Comment